Pada skala internasional, saat ini sedang berjalan persiapan secara parallel yaitu penguatan dalam integrasi sumber daya dukung Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di semua sektor industri dan pemerintahan yang dikenal sebagai capaian Revolusi Industri 4.0, dan sekaligus penyiapan dan penerapan untuk pemanfaatan sumber daya TIK (ict utility) yang berorientasi pada pelayanan aktifitas manusia (human centered) yang dikenal dengan era Society 5.0. Pencapaian era Society 5.0 merupakan penciptaan tatanan (new world order) era lanjutan dalam segala aktifitas manusia yang intinya sudah bertumpu pada pemanfaatan sumber daya TIK. Era society 5.0 tersebut dapat di ikuti oleh setiap elemen dan level di Masyarakat suatu negara, jika capaian tatanan pada era revolusi industri 4.0 (IR 4.0) sudah terpenuhi. Inti dari penciptaan tatanan pada era IR4.0 adalah sudah siapnya infrastruktur integrasi sistem TIK yang mendukung di segala sektor bidang dan sekaligus kesiapan keahlian serta pemahaman (mind-set) pada level individu maupun komunitas dalam menggunakan (use ICT literacy) dan memanfaatkan (utility ICT literacy) sumber daya TIK.
Jika mengacu pada dokumen perencanaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terdapat 17 tujuan capaian pembangunan yang berkelanjutan atau dikenal dengan istilah SDGs (Sustainable Development Goals). Inti dari SDGs tersebut yaitu terciptanya tatanan-kehidupan manusia pada Tahun 2030 di semua negara menjadi jauh lebih baik lagi dari waktu ke waktu secara berkelanjutan. Sebagai cita-cita capaian suatu Bangsa, item-item SDGs tersebut, analoginya sama seperti 5 butir Pancasila, bedanya lebih banyak dan terukur. Untuk mencapai 17 SDGs tersebut, setidaknya diperlukan dukungan dan pemanfaatan TIK di 30 sektor bidang. Namun dari penelusuran penulis, sudah lebih dari 40 sektor-sektor yang telah memanfaatkan sumber daya TIK dan telah terbukti mampu meningkatkan secara kualitatif terhadap tatanan-kehidupan dan lingkungan hidup, dari mulai level individu, organisasi, perusahaan dan pemerintahan. Hal tersebut tentunya harus diapkan oleh semua elemen dari suatu bangsa secara terencana, serentak dan berkelanjutan. Idealnya, Gerakan penyiapan hal tersebut di koordinir oleh pemerintah berdasarkan penetapan konstitusi negara seperti dalam bentuk Undang-Undang Siber atau yang lebih baik lagi dengan penetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam bentuk Rencana Induk Pengembangan Negara jangka panjang yang dijabarkan dalam capaian rencana strategis per 5 tahunan sesuai periode jabatan presiden. Sehingga gerakan serentak setiap elemen dan pemerintah sebagai lokomotif memiliki dasar kuat dalam menyiapkan pencapaian tersebut.
Dalam konteks per hari ini, fakta tersebut diatas hanya menimbulkan satu pertanyaan mendasar yaitu sejauhmana semua elemen dan level di negara Indonesia ini telah dan sedang mempersiapkan dalam menghadapi agar mampu berkolaborasi dan setara dengan negara lain pada era Society 5.0 di Tahun 2030. Jika di hitung dari saat ini, efektifitas hanya memiliki waktu 4 sampai 5 tahun untuk mempersiapkan segala aspek yang berkaitan untuk dapat mengikuti tatanan baru tersebut. Dalam buku ini, intinya di jabarkan terkait aspek-aspek apa saja yang harus segera disadari dan segera disiapkan oleh setiap entitas Masyarakat, khususnya bagi para pembelajar dan profesional TIK, serta para mahasiswa bidang TIK agar nantinya mampu menyesuaikan diri, bahkan unggul sebagai ujung-tombak kemajuan Negara Indonesia. Pada edisi kedua buku ini ditambahkan lagi lanjutan dari turunan entitas dan platform sumber daya TIK yang sedang dan akan menjadi penunjang sektor-sektor bidang di industri dan kemasyarakatan. Dalam perkembangannya, per tahun ini, penulisan menemukan sedikitnya terdapat 20 sektor bidang yang bertumpu pada daya dukung TIK dan sudah berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligent). Buku ini sebagai bahan ajar untuk beberapa mata kuliah di semua program studi Strata-1 sampai Starata-3 yang berbasis kajian TIK dalam pembelajaran maupun penelitian tugas akhir.
Penerbit Buku Minhaj Pustaka –
Tren Evolusi Tik Masa Depan: dari Revolusi Industri 4.0 Menuju Society 5.0, Edisi Kedua